Cerita Panji pada relief candi Cerita Panji

jmpl|ka|300px|Lukisan Bali menggambarkan Pangeran Panji bertemu tiga orang perempuan di hutan.Relief cerita Panji dapat ditemukan pada beberapa candi di Jawa Timur yang dibangun dalam masa Majapahit. Arkeolog Agus Aris Munandar bahkan mengatakan bahawa cerita Panji merupakan "Kisah Nasional Majapahit" kerana seringnya digambarkan pada relief dinding candi di masanya. Candi Penataran di Kabupaten Blitar, candi Mirigambar di Kabupaten Tulungagung, dan candi Surawana di Kabupaten Kediri memiliki relief yang menceritakan tokoh Panji.

Ciri khas tokoh Panji dalam penggambaran relief adalah figur pria yang digambarkan memakai tekes (Jaw.: ꦠꦼꦏꦼꦱ꧀, IPA: /tə·kəs/) penutup kepala serupa blangkon Jawa gaya Sala/Surakarta. Badan bahagian atas tokoh tersebut digambarkan tidak mengenakan pakaian, sedangkan bahagian bawahnya digambarkan memakai kain yang dilipat-lipat hingga menutupi paha. Beberapa relief atau arca menggambarkan Panji membawa keris yang diselipkan di bahagian belakang pinggang, atau ada juga yang digambarkan membawa senjata seperti tanduk kerbau (sebagaimana yang dipahatkan pada Candi Gajah Mungkur di lereng Gunung Penanggungan (Kepurbakalaan (Kep.) XXII) (Bernet Kempers 1959:325-6). Meskipun demikian, tidak semua tokoh bertopi tekes menggambarkan Panji, kerana tokoh Sidapaksa (suami Sri Tanjung dalam cerita Sri Tanjung) yang dipahatkan di Candi Surawarna dan Jabung, atau tokoh Sang Satyawan yang dipahatkan pada pendopo teras II Panataran serta dua sosok lelaki dalam relief cerita Kunjarakarna di Candi Jago, juga digambarkan mengenakan tekes.